Penerapan ESG di Indonesia: Tantangan dan Harapan (2024)

Tantangan Penerapan ESG di Indonesia

  1. Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman
    Banyak perusahaan masih kurang memahami manfaat ESG dan bagaimana menerapkannya secara efektif. Kurangnya edukasi dan pelatihan tentang ESG juga menjadi kendala dalam meningkatkan pemahaman ini di kalangan pemangku kepentingan.
  2. Keterbatasan Sumber Daya dan Infrastruktur
    Implementasi ESG sering kali memerlukan investasi besar dalam hal sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur. Biaya implementasi yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi perusahaan, terutama yang beroperasi dalam skala kecil dan menengah. Selain itu, kurangnya infrastruktur dan teknologi yang mendukung ESG, seperti sistem pelaporan atau monitoring lingkungan yang canggih, juga menjadi tantangan.
  3. Budaya Bisnis yang Belum Mendukung
    Budaya bisnis yang masih terfokus pada tujuan jangka pendek dan profitabilitas sering kali menghambat penerapan ESG. Beberapa perusahaan mungkin enggan mengambil langkah-langkah yang berpotensi mengurangi laba jangka pendek untuk memperbaiki kinerja jangka panjang mereka. Selain itu, kurangnya komitmen dari pemimpin perusahaan dalam mendorong perubahan budaya ini juga menjadi kendala.
  4. Regulasi dan Kebijakan yang Belum Matang
    Kurangnya regulasi dan kebijakan yang mendukung ESG dapat menghambat upaya perusahaan untuk menerapkan praktik ESG secara efektif. Ketidakjelasan dalam standar dan pelaporan ESG juga membuat sulit bagi perusahaan untuk menilai kinerja mereka secara objektif dan membandingkannya dengan pesaing atau standar internasional.

Harapan untuk Penerapan ESG di Tahun 2024

  1. Meningkatnya Kesadaran dan Pemahaman:
    Diharapkan adanya upaya edukasi dan pelatihan tentang ESG yang lebih gencar, baik dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun sektor swasta. Peran aktif pemerintah dalam mempromosikan ESG melalui program-program pendidikan dan kampanye publik juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan dalam bisnis.
  2. Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi Pendukung:
    Tahun 2024 diharapkan menjadi momentum untuk investasi lebih lanjut dalam infrastruktur dan teknologi ramah lingkungan. Pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat bekerja sama untuk mengembangkan solusi digital yang memudahkan implementasi ESG, seperti platform pelaporan berkelanjutan dan sistem monitoring lingkungan yang canggih.
  3. Perubahan Budaya Bisnis:
    Harapan besar terletak pada peningkatan komitmen dari pemimpin perusahaan untuk mengadopsi nilai-nilai ESG dalam budaya perusahaan mereka. Dengan memimpin dengan contoh dan memperkuat komitmen mereka terhadap keberlanjutan, pemimpin perusahaan dapat memengaruhi budaya bisnis secara keseluruhan dan mendorong perubahan yang positif.
  4. Penyempurnaan Regulasi dan Kebijakan:
    Di tahun 2024, diharapkan pemerintah akan menerbitkan regulasi dan kebijakan yang lebih konkret dan mendukung implementasi ESG. Penetapan standar dan pelaporan ESG yang jelas akan memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan praktik mereka dengan persyaratan keberlanjutan dan memfasilitasi pemantauan dan evaluasi kinerja ESG mereka.

Solusi untuk Mempercepat Penerapan ESG di Indonesia

Solusi yang Anda ajukan untuk mempercepat penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia tampaknya mengarah pada langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk mewujudkan solusi tersebut:

  1. Kolaborasi antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Sipil:
    Inisiatif kolaboratif antara pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi masyarakat sipil dapat mempercepat penerapan praktik ESG. Pemerintah dapat memfasilitasi dialog dan kerja sama antara sektor-sektor ini untuk mengembangkan standar, pedoman, dan praktik terbaik dalam menerapkan ESG.
  2. Pengembangan Insentif dan Penghargaan:
    Pemberian insentif seperti pajak rendah atau insentif fiskal lainnya bagi perusahaan yang menerapkan praktik ESG secara efektif dapat menjadi pendorong kuat. Selain itu, penghargaan publik untuk perusahaan yang berhasil menerapkan ESG dapat memberikan dorongan tambahan untuk adopsi lebih luas.
  3. Pemberdayaan UMKM:
    UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia, oleh karena itu, pemberdayaan UMKM untuk menerapkan praktik ESG menjadi sangat penting. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan sumber daya, pelatihan, dan pendampingan untuk membantu UMKM memahami dan menerapkan standar ESG dalam operasi mereka.
  4. Peningkatan Riset dan Pengembangan:
    Riset dan pengembangan yang lebih besar tentang ESG dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari menerapkan praktik ESG. Penelitian ini dapat memperkuat kasus bisnis untuk penerapan ESG dan membantu mengidentifikasi tantangan serta solusi dalam proses implementasi.

Peran Teknologi dalam Mendukung Penerapan ESG di Indonesia

Peran teknologi dalam mendukung penerapan ESG di Indonesia sangat penting dalam memperkuat dan memperluas implementasi praktik ESG di berbagai sektor. Berikut ini beberapa cara di mana teknologi dapat mendukung:

  1. Pemantauan dan Pelaporan:
    Teknologi dapat digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data terkait ESG secara lebih efisien dan akurat. Sistem manajemen ESG berbasis teknologi dapat membantu perusahaan mengidentifikasi, melacak, dan mengelola dampak mereka terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola dengan lebih baik.
  2. Transparansi dan Akuntabilitas:
    Teknologi blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasokan, memastikan keberlanjutan dan etika dalam praktik bisnis. Ini membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar ESG dan meminimalkan risiko dari praktik bisnis yang tidak berkelanjutan atau tidak etis.
  3. Peningkatan Efisiensi Operasional:
    Teknologi juga dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional mereka dengan mengurangi limbah, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mengurangi emisi karbon. Penggunaan teknologi IoT (Internet of Things), big data analytics, dan kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.

Kontribusi ESG terhadap Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Kontribusi ESG terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia sangat signifikan. Dengan menerapkan praktik ESG, perusahaan dapat memberikan dampak positif pada lingkungan, masyarakat, dan tata kelola yang pada gilirannya berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Hal ini mencakup pengurangan dampak lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, pemberdayaan ekonomi yang inklusif, dan peningkatan tata kelola yang baik dan transparan. Dengan demikian, penerapan ESG dapat membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, sejalan dengan Agenda 2030 PBB dan Rencana Pembangunan Nasional.

Future Leader Development Program: Analytical & Leadership Skills Fundamentals

Di dunia yang berkembang pesat, para pemimpin masa depan membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan tradisional. Mereka harus mudah beradaptasi, inovatif, dan berpikiran maju. Apakah Anda siap untuk menjadi pemimpin yang dapat menavigasi kompleksitas masa depan? Menurut World Economic Forum, 50% dari semua karyawan akan membutuhkan reskilling pada tahun 2025 dan mengidentifikasi 10 kemampuan teratas yang dibutuhkan pada tahun 2025. Future Leader Development Program : Analytical & Leadership Skills Fundamentals dirancang untuk melengkapi Anda dengan kemampuan penting ini.

Reskilling untuk Menjawab Tantangan Masa Depan:
1.Analytical Thinking and Innovation
2.Active Learning and Learning Strategies
3.Complex Problem-Solving
4.Critical Thinking and Analysis
5.Creativity, Originality, and Initiative
6.Leadership and Social Influence

Kami mengundang Anda untuk meningkatkan kemampuan Anda dengan memperdalam dua topik prioritas berikut ini:
pexels-fabianwiktor-3471423

Sesi 1: Human-centric Solution for Creative and Innovative Problem Solving

  • 📅 Rabu, 14 Agustus 2024
  • 🕛08.30 – 16.30

 

 

 

pexels-rdne-7845466

Sesi 2 : Leading with Emotional Intelligence

  • 📅 Rabu, 20 November 2024
  • 🕛 08.30 – 16.30

 

Lokasi Sesi 1:

Training Room dan Gedung Serba Guna PT Niterra Mobility Indonesia Jl. Raya Jakarta – Bogor Km 26,6 Jakarta 13740

Lokasi Sesi 2:

Training Room dan Gedung Serba Guna PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Jl. Mayjend Soetoyo No. 1 Cawang, Jakarta Timur 13650

 

Free for HR Manager (Limited seat)

 

Syarat dan ketentuan :

  1. Untuk 1 HR Manager per-Perusahaan
    •Anggota APINDO Jakarta Timur : Free
    •Non-anggota : Investasi pengganti makan siang dan coffee break Rp 150.000/pax
  2.  Wajib mendaftar dan hadir bersama rekan 1 HR Manager dari perusahaan lain

 

Detail Acara klik disini

Form Pendaftaran klik disini

 

 

PT. Precena JAC Strategic Partners, Intiland Tower 19th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10220, Indonesia, +6281234582091

Kompetensi SDM untuk Keunggulan Indonesia 2045

Kompetensi SDM untuk Keunggulan Indonesia 2045

Hery Jauhari, S.Sos, MM, CHRM, CAC

Dir LSP MSDM APINDO JAYA/ Sekretaris DPK APINDO Jakarta Timur

 

Kompetensi Sumberdaya Manusia diyakini sebagai kunci utama dalam membangun bangsa Indonesia menuju Indonesia Unggul.  Indonesia kini dihadapkan pada tantangan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Tujuannya sudah barang tentu agar cita-cita menyongsong generasi Indonesia emas di tahun 2045 bisa tercapai. Lalu apa yang perlu disiapkan dalam upaya mencapai Indonesia emas pada tahun 2045, selain mempunyai bonus demografi ?  Pakar Pendidikan Prof Nizam mengakatan bahwa salah salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan berinvestasi di dunia pendidikan. Pendidikan dan pelatihan Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan kompeten  menjadi faktor penentu dalam mengapai Indonesia Emas.  Sumberdaya Manusia kini bukan lagi sebagai Asset (Human Capital)  namum kini harus dipandang sebagai Investasi (Human Invesment) yang bukan saja harus dikelola namum juga dikembangan menuju keunggulan yang memiliki karakter, sebagai Sumberdaya Manusia yang berlandasan Kebangsaan dan nilai nilai kolaboratif, inovatif , Leadershif  serta konseptual & Managerial Skill  ditambah dapat meneladani Kepemimpinan Global.

Dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dicanangkan bahwa pada hari kemerdekaannya yang ke 100, yaitu pada tahun 2045, diprediksi Indonesia menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi di dunia dengan pendapatan per kapita dollar AS 44.500 – 49.000. Tentunya sesuatu yang tidak mudah dalam menjalani menuju tujuh kekuatan ekonomi tersebut. Lagi lagi faktor Sumberdaya Manusia yang kompetenlah yang dapat mencapainya. Bertitik tolak dari harapan diatas setidaknya Indonesia harus memiliki beberapa fundamental yang kuat menuju bangsa dan peradaban yang semakin kompetetitif. Upaya menuju peradaban yang unggul di usia 100 tahun Bangsa Indonesia, setidaknya dari sekarang perlu disiapkan Pertama, Sumberdaya Manusia ( SDM) yang terpelajar artinya SDM kita perlu terus didorong agar dapat memiliki kebiasaan berpandangan dan berpikiran berkembang ( Growth Mindset) dan peduli kepada pengetahuan dan teknologi informasi. Kedua, SDM yang Cerdas, Inovatif dan Kreatif , artinya dalam menghadapi persaingan global dibutuhkan insan insan yang cerdas , Kreatif dan Inovatif. Cerdas dalam menghadapi berbagai persoalan dan perubahaan bangsa dan cerdas mencari solusinya. Sebab Manusia yang SMART memiliki karakter dan kompetensi yang dapat diunggulkan dalam kondisi dan situasi apapun.Ketiga, berkarater kuat atrinya Insan SDM harus mempunyai kepribadian yang didasari oleh Iman dan Taqwa serta budi pekerti sebagai bangsa Indonesia yang berazaskan Pancaila dan UUD Dasar 1945 yang wajib dipedemonani. Keempat, mempunyai kondisi sehat dan menyehatkan, khususnya untuk dirinya sendiri, dimana kita ketahui kondisi kedepan merupakan kondisi yang tidak bisa kita prediksi terkait kesehatan, karena itu perlu SDM yang tentunya mempunyai jiwa raga yang prima dan bahkan superprima. Kelima, SDM yang mempunyai keyakinan tinggi bahkan berharap Over Confident , sehingga akan berimplikasi kepada kondisi berperadaban unggul, artinya Sumberdaya Manusia yang meiliki kebudayaan luhur penguasahaan teknologi yang canggih. Kondisi inilah sudah barang tentu akan mestimulus prilaku yang mengarahkan kepada Sumberdaya Manusia yang Kompeten, mempunyai Kepribadian dan keterampilan yang unggul serta profesional ditengah gencarnya aruh teknologi dan informasi yang kian pesat di era ini dan masa mendatang.  

Indonesia akan seperti apa sekitar 20 tahun dari sekarang ?

Sudah menjadi budaya dan juga paradigma bahwa setiap generasi akan berpikir sesuai logika zamannya, bisa kita bayangkan bahwa perubahaan dan dinamika dunia sekarang ini sangat cepat. Apakah secepat yang kita bayangkan sekarang ?  Kita yakini tentunya tidak , namum peradaban akan terus melakukan transformasi dari generasi ke generasi berikutnya. Bukankah setiap Generasi Memiliki Tugas Kesejarahan Sesuai Zamannya (Mohammad NUH, 2016). Bakan sejak zaman Ali Bin Abi tholib pun sudah diprediksi bahwa putaran dan perkembangan dunia terus bergulir bagaikan pergantian dari siang kemalam dan sebaliknya. Karena itu  Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu (Sayyidina Ali bin Abi Tholib).

Seperti halnya negera negara lain tentunnya dalam perspektif global Dunia semakin “mengecil” karena terkoneksi oleh teknologi dan transportasi. Arus informasi dan media semakin deras yang memerlukan “penjinakan” Ekonomi global tidak menentu (tidak stabil) yang mempengaruhi pekerjaan dan pendapatan setiap orang.  Ketegangan dalam bidang sumber daya alam seperti air, makanan, dan energy perlunya kerjasama global untuk menangani tantangan lingkungan dan perhatian yang semakin meningkat tentang privasi, keamanan, dan terorisme. Begitupun kondisi Indonesia setidaknya dapat diprekdisi bahwa kondisi ekonomi , sosial , hukum dan budaya akan berubah sangat drastis dimana tatatan kehidupan dari sosial menjadi individualis dan cenderung mengarah kepada egocentris semata. Derasnya informasi dan teknologi membawa dampak luar biasa khsusnya dalam membangun budaya dan karater bangsa. Bisa kita bayangkan bahwa kondisi perubahan yang sedang dialami saat ini oleh generasi kita, teknologi membawa perubahan yang sangat signifikan khususnya kepada karakter Insan Manusia. Karena itu kita tidak bisa membendung derasnya arus informasi yang begitu banyak canal media informasi. Setidaknya ada empat hal yang dapat menjawab kondisi Indonesia 20 tahun mendatang, antara lain persaingan atau kompetetifnes menjadi faktor pendorong perubahaan , diyakini persaingan global tidak saja hanya bidang ekonomi namum persaingan budaya dan militer bahkan penguasaan negara sekalipun akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola kehidupan mendatang.

Harapan Indonesia  Megah dan Makmur  

Suatu ungkapan sederhana Indonesia  Megah dan  Makmur tentunya menjadi idiom harapan semua kalangan khsusnya warga Indonesia . Bangga menjadi orang Indonesia  menjadi suatu dorongan dan kepercayaan diri untuk mewujudakannya bukan ? Benar sekali tidak mungkin sesuatu bisa terjadi yang tidak dimulai dari suatu perencanaan dan pemikiran . Banyak hal yang semestinya dari sekarang dipersiapan menuju 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045 nanti.  Kota Indonesia  dengan berbagai dinamika nya sekarang mau tidak mau akan menuju kepada peradaban baru dimana pengembangan potensi dan komptensi baik sumberdaya alam mapun sumberdaya manusianya menjadi investasi yang sangat luar biasa untuk dikelola dengan baik oleh generasi mendatang. Permasalahannya adalah bagaimana proses perencanaan kedepan dari sekarang, perlu juga dipahami bahwa keberhasilan akan sangat ditentukan pada perencanaan yang baik, setidaknya Kota kota Indonesia  perlu menata kembali proyeksi berbagai pembangunan menuju Indonesia Emas di tahun 2045 nanti. Perencanaan dari sisi sumberdaya manusia menjadi tolak ukur untuk kita cermati dari sekarang. Kenapa SDM yang menjadi tolak ukur , sudah barang tentu konsekuensi dari peradaban baru diawali dari perubahan prilaku manusia, kafrena itu SDM yang akan datang memerlukan kualfikasi tertentu agar dapat memerankan  peran pada waktunya.  Mengapa Kita Harus Memahami Future Trends? Sadar atau tidak proses perjalanan hidup kita menuju ke masa depan, tentunya kita harus mengetahui tentang masa depan. Mengetahui tentang masa depan memudahkan persiapan yang harus dilakukan, kita bisa menyiapkan pemimpin yang cocok sesuai dengan zamannya. Persiapan merupakan modal sukses yang luar biasa dan tanpa mengetahui masa depan kita bisa terjebak dalam expired generation. Karena itu dalam upaya mempersiapan Indonesia  Megah dan Indonesia  Makmur tentunya diperlukan keterampilan yang harus dipersiapan oleh anak anak kita untuk menghadapi masa itu. Mengutip Trilling dan  Fadel  dalam bukunya tentang 21st century skill ( Keterampilan pada Abad 21 ) membagi 3 ( Tiga ) bagian Pertama, LEARNING AND INNOVATION SKILLS ( Keterampilan Pembelajaran dan Inovasi)  , Kedua, CAREER AND LIFE SKILLS ( Karir dan Keterampilan Hidup) dan Ketiga , DIGITAL LITERACY SKILLS ( Keterampilan Literasi Digital ). Dalam memahmi kerangka skill ( Keterampilan) erat kaitannya dengan kompetensi Sumberdaya Manusia, Setuju dengan pendapat Trilling dan Fadel bahwa kita perlu mempersiapan  generasi kita khsusnya di Kota kota di  Indonesia  tentang keterampilan pembelajaran dan inovasi. Sumberdaya Manusia kita perlu dipersiapan sejak dini proses pembelajaran yang mendorong pola pikir inovatif. Selain itu juga perlu dipersiapan generasi yang akan datang dengan pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital dan alat komunikasi atau kita sebut dengan jaringan.

Kompetensi untuk Keunggulan Indonesia 2045        

Harapan besar agar Kota kota di Indonesia  menjadi Kota Modern suatu keniscayaan namum tentunya perlu memiliki Power Personal . Power Personal adalah suatu power yang bisa digali dari dalam diri kita sebagai individu yang merdeka ( The Person) . Tentunya ini menjadi penentu keberhasilan, kalau lah SDM kita sudah mempersiapn menjadi pribadi yang mempunyai Power yang sangat kuat untuk membangun Indonesia  , yakinlah keberhasilan akan kita gapai, namum selain itu perlu juga di imbangi dengan berbagai kompetensi SDM yang  relevan dan sesuai dengan masa mendatang.  Dalam upaya memilki power personal yang kuat memang dibutuhkan bukti bukti dari apa yang sudah kita lalukan, bukan dari apa yang kita khayalkan atau bukan pula dari apa yang kita kampanyekan,  karena itu kita perlu mengembangkan potensi dan kompetensi kita. Terdapat 3 hal yang penting dalam mengembangkan potensi adalah Pertama, Pengetahuan diri atau pemahaman diri    (Self Understanding) . Semua orang mempunyai potensi akan tetapi lebih penting adalah memahami potensi apa yang menjadi keunggulan dan kelemahan kita. Kedua adalah keputusan yang kita ambil     ( Decision Making) bahwa jenis keputusan Maju yang perlu kita latih dan bukan keputusan mandek bahkan mandek yang perlu kita latih dalam diri kita.  Ketiga adalah menjaga keteraturan diri  (Self Regulation) artinya kita bisa mengontrol diri kita sendiri tanpa melibatkan pihak lainya. Maka ketiga pontensi diri yang perlu dikembangkan diperlukan kompetensi kompetensi lainya. Komptensi utama agar Kota Indonesia  lebih Unggul pada tahun 2045 dan lebih unggul dari kota lainya di dunia adalah Sumberdaya Manusia yang mempunyai kompetensi terkait Learning and Iinovation Skill antara lain; Critical thinking and problem solving,  Communications and collaboration, Creativity and innovation . Kompetensi SDM terkait Critical Thinking and Problem Solving menjadi kata kunci dalam menjawab tantangan grobal dimasa datang, sebab kompleksitas permasalahan hidup dan kehidupan merupakan sumber problem yang akan secara terus berdampingan sejalan dengan kehidupan kita.  Communications and collaboration sebagai kompetensi yang diharapan dapat meningkatkan hubungan satu dengan lainya sehingga kita tidak bisa bekerja sendiri , namum tentunya kita perlu bekerjasama satu dengan lainya. Kolaborasi menjadi dasar untuk maju bersama dan unggul dalam peningkatan kemajuannya. Kreatif dan Inovatif bagian yang perlu dimiliki SDM diwaktu mendatang, Kreatif mengandung makna sesuatu yang harus pikirkan dan digagasan agar apa terlihat menjadi sesuatu yang mempunyai nilai yang diandalkan dan berimplikasi kepada pengembangan.

Kompetensi SDM selanjut terkait Digital Leteracy  Skill ,  yang terdiri Information Literacy , Media Literacy dan ICT Literacy . Konsekuensi SDM diera mendatang adalah menselaraskan dengan kebutuhan digital, diyakini bahwa pada peradaban nanti semuanya berbasis Digital. Setidaknya hampir semua aspek yang berkaitan dengan kebutuhan mendasar manusia akan difasilitasi dengan teknologi yang sering kita dengar  sebagai Artificial Intelegent ( AI) melalui berbagi perangkat yang sangat canggih dan modern. Arus informasi memalui media masa menjadi Gate  dalam proses transformasi digital , karena itu informasi menjadi suatu kebutuhan untuk terus mengupdate berbagagi literasi digital. Maka penggunaan ICT untuk mengakses, mengelola, mengintegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi. Penerapan ICT ( Information and Communications Technology) di berbagai bidang dapat meningkatkan layanan informasi bagi para stakeholder semakain lebih relevan dan tepat waktu.

Kompetensi SDM terkait Career and Life Skill ; Flexibility and adaptability ( Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi) ,  Initiative and self-direction (Inisiatif dan pengarahan diri sendiri)  , Social and cross-cultural interaction (Interaksi sosial dan lintas budaya), Productivity and accountability (Produktivitas dan akuntabilitas) , and  Leadership and responsibility (Kepemimpinan dan tanggung jawab). Kompetensi Kompetensi SDM inilah yang sudah barang tentu harus dipersiapan meyosong generasi emas di 20245 khususnya di Kota kota di Indonesia  .  Indonesia  menjadi Negara  yang penuh keunggulan ditahun tersebut , karena memang kompetensi SDM sudah dipersiapkan dan direncanakan dari sekarang.  Yakinlah Indonesia  akan menjadi barometer untuk negara lainya khususnya di Asia Tenggara. Sehingga Indonesia  menjadi Negara Unggul dan menjadi bagian dari peradaban Dunia yang terus dinamis. Semoga Indonesia  mempunyai SDM Unggul dan berkarater serta memiliki kompetensi  yang dapat diandalkan sebagai bagian dari masyarakat dunia. Terakhir kita berharap Indonesia  menjadi bagian dari masyarakat yang religius, mempunyai keterampilan-keterampilan (skills)  dengan dilandasi dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan sosial dimana Manusia diyakini sebagai bagian dari civil sociaty  yang bermartabat ,membawa manfaat untuk orang banyak dan memberikan kemaslahatan bagi bangsa dan negara yang kita ciantai ini yaitu Indonesia.

                                                                                                                                                                                                                                                      Hery JauhariLahir diBandung, Seorang Praktisi dan Konsultan Manajemen Sumberdaya Manusia, Menamatkan Pendidikan SD, SMP dan SMA di Cianjur 1989. Menempuh Sarjana di Kota Bandung dan Pasca Sarjana Bidang Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas M ercu Buana Jakarta, Mengawali karir sejak tahun 1996 dibidang Human Resource (Sumberdaya Manusia) dibeberapa Perusahaan Nasi onal dan Multinasional  dan terakhir berkarir secara profesional pada tahun 2016. Kemudian mendirikan Perusahaan konsultan dan Pelatihan  Manajemen Sumberdaya Manusia. Sekarang sebagai Direktur LSP MSDM APINDO JAYA yang bergerak dibidang Lembaga Sertifikasi Profesi , selain itu  diamanahkan menjadi Komisaris   di PT Daya Sinergi Teknomandiri Perusahaan yang bergerak dibidang Informasi dan teknologi.  Aktif sebagai Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia di DPK APINDO Jakarta Timur sebagai Sekretaris, dan DPP APINDO DKI Jakarta sebagai Bidang Pendidikan dan Pemagangan . Menjadi Anggota dibeberapa Komunitas HRD seperti Ikatan Praktisi HR Kompeten, Gerakan Indonesia Kompeten  dan lainya. Memiliki sertifkasi BNSP: Kompetensi Bidang SDM, Profesional Trainer, Bidang Hubungan Industrial, dan Asesor Kompetensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), Memiliki sertfikat secara  Internasional tentang  Sosial Dialog Hubungan Industrial  dari DECP Belanda.  Narasumber diberbagai kegiatan Seminar dan Webinar.     

MELALUI PROGRAM PMO, MENTERI TETEN MASDUKI
YAKINI UMKM BAKAL NAIK KELAS

INDUSTRY.co.id – Jakarta-Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya meningkatkan kinerja UMKM di Indonesia untuk naik kelas. Dan salah satunya melalui program project management officer (PMO) lintas sektoral, lintas kementerian, program ini untuk mengkonsolidasikan kemitraan usaha besar dan UMKM.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menerima kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dan anggota Apindo Sudhamek di ruang kerja Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (16/1/2020).

Ia mengatakan melalui program PMO tersebut terbagi dua yaitu pertama, peningkatan kapasitas usaha, nanti ada kerja sama dengan pihak akademisi seperti Prasetya Mulya serta nanti ada vokasi untuk dampingi pelaku usaha UMKM. Kedua, kemitraan langsung per sektor. Tadi diputuskan di skktor riil, orientasi ekspor dan subtitusi mislanya di petani karet, jagung itu yang sudah siap.

“PMO akan diusulkan minggu depan konsepnya ke Kementerian Koordinator Perekonomian. Dan beberapa yang quick win sudah bisa kita lakukan. Action di Februari sudah mulai aksi yang akan dijalankan. Target koperasi dan UKM yang dilibatkan kami belum bisa tahu, karena masih hitung,” ujarnya

Begitu pun dengan Koperasi yang mau naik kelas berapa, melibatkan kemitraan degan koperasi di luar negeri. Belajar dari koperasi yang sudah maju konkret. Koperasi susu yang sukses di luar misalnya New Zealand, sektor agriculture misalnya di Belanda, membantu koperasi agriculture di Indonesia akan diteruskan. Perbaikan packaging serta brand.

“Misalnya yang sudah saya lihat koperasi susu GKSI, masih sangat sehat dan beromzet tinggi. Sudah bicara dengan Menpan terkait kebutuhan perbaikan kapasitas. Sudah diskusi dengan konsultan Belanda. Di mana koperasi harus punya pengolahan sendiri tetapi tak bergantung hanya pada pabrik milik orang lain,”ungkapnya

Lanjutnya, Koperasi GKSI punya anggota itu peternak-peternak susu kecil, sekarang 3 juta botol produksi per bulan susu Milkuat. Mereka juga punya industri pengolahan. Baru 20 persen susu untuk memenuhi kebutuhan nasional sedangan 80 persen susu impor.

“Koperasi seperti inilah yang mau kita dampingi dan besarkan,” harapannya

Target UMKM naik kelas, sekarang usaha kecil sekitar 700 ribu, usaha besar 60 ribu. Kalau 10.persen saja sudah luar biasa. Tapi kita pakai target pertumbuhan ekonomilah, target 6 persen, kira-kira sesuai target pertumbuhan ekonomi tahun inilah.

Karena usaha mikro yang hampir 99 persen ini kebanyakan lebih survive yang penting kita urus punya modal kerja. Yang kita seleksi dari kecil ke menengah, menengah ke besar. Umumnya wirausaha itu 2 persen dari setiap negara. Sekarang yang besar cuma 5 ribu. Belum sampai 2 persen dari populasi. Sementara Malaysia, Thailand sudah di atas 2 persen,” tandasnya

KSPSI SINERGI DENGAN APINDO

APINDOKALTIM.COM – Upaya DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim membangun hubungan industrial yang harmonis dengan banyak pihak, mendapat apresiasi positif dari Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC KSPSI) Kota Balikpapan.

“Kami mendukung langkah positif Apindo yang terus berkiprah dan berkontribusi positif dalam pembangunan di Kaltim khususnya Balikpapan, utamanya di sektor ketenagakerjaan,” kata Ketua DPC KSPSI Kota Balikpapan, Alfian Azahari, SH di kantornya, Rabu (29 Juli 2020).

Alfian yang juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum Warga Jaya Indonesia (LBH WJI) Provinsi Kaltim ini mengungkapkan, kiprah Apindo Kaltim yang dipimpin Ketua M. Slamet Brotosiswoyo hingga periode ketiga ini, layak diacungi jempol.

Pertimbangannya, selama ini hubungan industrial baik itu di kelembagaan tripartit maupun tripartit di Kaltim khususnya Balikpapan, berjalan baik. Sehingga, nyaris tanpa konflik dan itu sangat berpengaruh positif bagi kondusif wilayah di daerah ini.

“Kaltim dan Balikpapan hingga saat ini masih jadi primadona investasi di Indonesia. Salah satu kuncinya ialah kondusifnya hubungan industrial. Tidak salah, kalau Kaltim akhirnya ditunjuk sebagai ibukota Negara (IKN),” ujarnya.

Meski begitu, organisasi serikat pekerja khususnya KSPSI, tegas Alfian, sangat berharap dukungan kuat dari Apindo, agar keberadaan serikat pekerja di perusahaan-perusahaan, tidak dipandang sebagai “momok” yang mengkhawatirkan kalangan pengusaha.

“Justru, kehadiran serikat pekerja akan sangat membantu pengusaha, khususnya menjadi jembatan komunikasi, dalam meningkatkan produktifitas pekerja dan kinerja perusahaan. Selain itu, serikat pekerja juga dapat jadi deteksi dini-jika ada persoalan di kalangan pekerja-sehingga segera dicarikan solusi terbaik-agar tidak memicu konflik yang lebih luas di perusahaan,” paparnya.